Tadinya kami khawatir, garis batas pengumpulan karya untuk acara sayembara ini terlalu pendek. Kami takut, hanya akan ada beberapa surat elektronik yang masuk menghantarkan cerita ke alamat kami.
Tapi baru saja hari ketiga sejak pengumuman kami pasang, kami tahu, kami akan dihadapkan pada kerja keras yang panjang nan berat. Baru awalan saja sudah sebanyak ini, bagaimana kalau sampai akhir? Lima ratus lebih email dengan subyek Sayembara Sewindu IBC masuk, notifikasi berdentang setiap saat, menggetarkan gawai kami. Kami mulai keringat dingin.
Kami harus menyiapkan diri dengan tenaga yang panjang dan waktu begadang tambahan.
525 pengirim cerita tepatnya, sebagian besar mengirim lebih dari satu karya. Karya-karya ini kemudian dipilah, semua yang memenuhi kriteria sesuai aturan kami pisahkan untuk segera diseleksi.
Empat editor Indie Book Corner membaca semua naskah satu persatu, tidak boleh ada yang tersisa. Kami membuat formulir penilaian bersama, memasukkan nilai-nilai, lalu membagi rata hasilnya. Berunding, menghitung, lalu membuat daftar panjang 150 cerpen terbaik.
Dari 150 cerpen terbaik itu, cerpen-cerpen dibaca kembali, dinilai lebih terperinci dengan membuat kategori-kategori penilaian yang lebih beragam. Maka ditemukanlah 58 cerpen terbaik dari jumlah sebelumnya.
Langkah ini menjadi langkah yang berat. Memilih kurang dari separuh naskah ini sudah mulai terasa makin susah. 58 cerpen ini sudah masuk kategori cerpen bagus. Tapi kami tentu tidak mungkin membuat 58 pemenang, maka total jumlah ini harus dibagi kembali. Kami membuat lagi kategori-kategori penilaian tambahan, dan akhirnya menemukan 21 cerpen yang paling kuat.
21 cerpen yang terseleksi ini membuat pekerjaan makin berat. Dalam jumlah ini, editor senior masuk menjadi tim tambahan untuk memilih lagi 10 cerita terbaik.
Tadinya kami mengira pekerjaan ini akan jauh lebih gampang. Tinggal menilai, lalu ketemulah siapa pemenangnya. Ternyata, tingkat kesusahan makin meninggi. 21 cerpen ini hampir memiliki nilai yang sama. Gagasan sama-sama kuat, teknik menulis, penokohan, pembangunan alur dan unsur lainnya, hampir semua cerita bisa dikatakan sudah pada level nyaris sangat bagus.
Untuk menemukan pemenang final, kami membuat tambahan kategori-kategori lagi. Kali ini kategori penilaian kami buat sedetail mungkin. Kami menyusun 9 kategori penilaian, di antaranya adalah pembukaan cerita, teknik bercerita, penggunaan bahasa, eksplorasi tema, pembangunan tokoh, narasi dan alur, penutup, impresi cerita. Dari total 9 kategori penilaian tersebut, kami memberikan angka 1-100. Lalu kami membagi total nilai nilai dengan 9 kategori tadi. Ketemulah nilai rata-rata yang menjadi hasil akhir. Dari sinilah titik terang muncul, kami menemukan urutan cerita berdasarkan nilai.
Eureka! Dan inilah daftar tersebut.
Kami menyetakan 21 cerpen terbaik itu agar kalian tidak penasaran (urut abjad)
Nama | Judul |
Abdul Hadi | Malam Joran |
Aris Rahman Purnama Putra | Catatan-Catatan Mengenai Pasien No. 35 |
Aufa | Pugree Ayah |
Candra Asmara | Air Hujan Kembali Ke Laut |
Edi Artrudia | Seorang Lelaki yang Lahir di Hari Sabtu |
Emil Amir | Istri Dulu |
Gladhys Elliona | Yunus dan Sang Paus |
Halim Bahriz | Ceracau Sang Perantau Amatir |
Hardiansyah Abdi Gunawan | Jodoh |
Hikmatullah | Mencari Taaba |
Ikra Amesta | Jangan Menulis Malam Ini |
Ken Hanggara | Pertanyaan yang Tak Bisa Dijawab Tentang Keinginan Tuhan, Kelahiran, dan Kematian |
Kurnia Gusti Sawiji | Menonton Video |
Kurnia Gusti Sawiji | Bangunkan Aku dari Tidurku Jika Aku Bukan Lagi Diriku |
Rahardian Shandy | Selasa Kliwon |
Robby Julianda | Cerita Tentang Sebuah Cerita Tentang Sebuah Cerita |
Surya Gemilang | Anomali Waktu |
Surya Gemilang | Kurir Akhirat dan Seseorang Yang Mengirim Dirinya |
Surya Gemilang | Atmaku Di Cangkir Kopimu |
Thobi Yeverson Alexander Ora | Pesan Nenek Pendoa: Jangan Menangis Saat Kematianku |
Wika Wulandari | Tolire |
Dan. Inilah urutan pemenang sayembara dari urutan 1 sampai 10. 3 pemenang utama akan mendapatkan hadiah seperti yang kami umumkan, sementara 7 lainnya akan ikut masuk dalam buku antologi yang segera akan kami susun dan terbitkan.
Daftar urutan sepuluh besar karya terbaik Sayembara Cerpen Indie Book Corner (urutan nilai)
1 | Halim Bahriz | Ceracau Sang Perantau Amatir |
2 | Wika Wulandari | Tolire |
3 | Ken Hanggara | Pertanyaan yang Tak Bisa Dijawab Tentang Keinginan Tuhan, Kelahiran, dan Kematian |
4 | Aris Rahman Purnama Putra | Catatan-Catatan Mengenai Pasien No. 35 |
5 | Kurnia Gusti Sawiji | Menonton Video |
6 | Robby Julianda | Cerita Tentang Sebuah Cerita Tentang Sebuah Cerita |
7 | Abdul Hadi | Malam Joran |
8 | Hikmatullah | Mencari Taaba |
9 | Surya Gemilang | Anomali Waktu |
10 | Emil Amir | Istri Dulu |
Catatan Tambahan:
- Dalam seluruh proses penilaian, para juri tidak pernah tahu siapa penulis karya. Yang dinilai adalah murni cerpennya. Semoga laporan singkat ini bisa menjadi acuan dan permakluman bagi semua. Tentu saja nanti akan ada catatan yang lebih panjang.
- Tadinya kami meniatkan buku dan pemenang diluncurkan hari ini, tepat di hari ulangtahun Indie Book Corner yang kedelapan. Tapi, Anda pasti paham dengan pembukaan laporan kami di atas. Kami akan membuatkan sebuah acara khusus nantinya. Dan tentu saja para pemanang akan kami undang.
Terima kasih atas partisipasi para penulis, atas semua jerih payah keikutsertaannya. Kompetisi tetaplah kompetisi. Jangan berkecil hati jika kalah, jangan tinggi hati kalau menang. Sebab sesunguhnya, kompetisi paling berat itu adalah kompetisi melawan diri sendiri.
Selamat berkarya kembali!
Salam,
Dewan Juri
Annas Karyadi, Anindra Saraswati, Dian Dwi Anisa, Irwan Bajang, Ummi Athiyah Fitroh