Acara, Berita, Kolom

Pasar Buku Indie: Minggu Pertama dalam Pesta Pembuka, Ilmu dan Sahabat Penulis

Jogjakarta adalah surga buku. Julukan ini tentu tidak muncul begitu saja. Dengan status keistimewaan yang dimilikinya, Jogjakarta seolah-olah tidak habis-habis ‘memamerkan keistimewaan’ dengan memunculkan manusia-manusia berbakat dan kreatif. Banyak penulis yang besar—baik dalam arti dirinya, namanya, perkembangan menulisnya, atau pengembangan proses kreatifnya—di Jogjakarta. Maka tak heran, dalam perkembangan dunia perbukuan, Jogjakarta seolah telah menjadi tempat yang nyaman untuk mereka yang mencintai buku, suka menulis, hingga mencari wadah mewujudkan mimpi para penulis untuk menerbitkan buku. Maka, tak heran banyak penerbitan yang siap memberi fasilitas bagi para penulis untuk melihat naskah-naskah mereka menjadi buku yang akan dibaca banyak orang.

Di tengah karut-marut dunia perbukuan Indonesia, penerbit-penerbit indie hadir dengan konsep penerbitan yang berbeda dengan penerbitan pada umumnya. Kemudian, dari waktu ke waktu semakin banyak buku yang diterbitkan melalui jalur indie, dan semakin banyak penulis-penulis yang bisa berunjuk gigi menampilkan karya-karya menarik masing-masing.

Di penghujung tahun 2014 ini, Togamas bersama Indie Book Corner, Diandra Creative Publishing dan Octopus mengadakan acara yang tentunya mengenalkan sekaligus semakin menunjukkan eksistensi buku indie kepada masyarakat luas. Acara tersebut dinamakan Pasar Buku Indie.

Mengusung tema “Jalur Indie Bukan Jalan Buntu!”, Pasar Buku Indie menghiasi toko buku Togamas yang terletak di jalan Affandi dengan rak dan lokasi khusus menjajakan buku-buku yang diterbitkan oleh penerbitan indie Indonesia.

Pasar Buku Indie berlangsung dari tanggal 19 Desember 2014 hingga 19 Januari 2015. Siapa saja yang ingin belanja buku indie ini, bisa langsung ke Togamas Affandi. Begitu masuk, Anda akan disambut dengan rak-rak yang berbeda dari umumnya. Unik!

20141221_182621Namun, tentu saja acara ini tidak sekadar memajang buku. Setiap akhir pekan, selalu ada kegiatan menarik yang bisa diikuti dan diramaikan. Kegiatatan yang pastinya bermanfaat karena penyelenggara memfokuskan edukasi kepada pembaca dan penulis mengenai buku indie.

IMG_20141219_164839

Bertempat di Djendelo Koffie Togamas, Pasar Buku Indie dibuka pada Jumat malam, 19 Desember 2014. Acara pembukaan ini diawali dari sambutan ketua panitia yang tak lain adalah Irwan Bajang, Pemimpin Redaksi Indie Book Corner, dan dimeriahkan oleh acara seru lainnya. Pentas musik, Stand Up Comedy dan pembacaan puisi menggaungkan venue.

Dipandu oleh sepasang MC yang kocak (Yusril dan Abe), suasana malam pembukaan Pasar Buku Indie menjadi kian meriah, segar, dan ‘pecah’.

20141219_201543

20141219_201836

Pada malam kedua. Sabtu, 20 Desember 2014, acara diisi oleh bincang proses kreatif menulis bersama penulis yang sudah sangat berpengalaman dalam acara “Creative Writing”. Pembicara sekaligus bintang tamu yang hadir tentunya juga spesial, yaitu Puthut EA (penjaga gawang mojok.co) dan Muhidin M. Dahlan (pendiri radiobuku).

Kedua penulis yang sudah lama merasakan pahit dan manisnya dunia kepenulisan ini berbagi cerita dan proses kreatif menulis mereka. Puthut EA menceritakan bagaimana kebiasaan membaca sejak kecil, ketekunan, dan kedisiplinan menjadi kekuatan besar baginya untuk menjadi penulis yang begitu produktif. Sementara, Muhidin M. Dahlan yang buku-bukunya selalu fenomenal sekaligus kontroversial memaparkan bagaimana kehidupan masa remaja membentuk dan begitu menginspirasi dirinya dalam menulis.IMG_20141222_223123

Kehadiran dua penulis yang begitu banyak menginspirasi banyak orang pada acara Pasar Buku Indie ini, semakin menambah ilmu dan inspirasi bagi peserta yang hadir di Djendelo Koffie malam itu, maupun yang mendengar via streaming di radiobuku.com. Peserta pun antusias mengikutinya, terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada kedua penulis tersebut.

Sore ketiga. Minggu, 21 Desember 2014, giliran Indie Book Corner yang tampil untuk berbagi ilmu dan pengetahuan melalui “Ngobrol Bareng Penulis dan Pemred Indie Book Corner’. Mengajak dua penulis dari Indie Book Corner, yaitu Andi Wirambara (Penulis buku ‘Tentang Pertemuan’), dan Alam S. Anggara (Penulis buku ‘Yogyakarta Sister City’), Irwan Bajang selaku Pemimpin Redaksi menjelaskan seluk beluk penerbitan indie. Dimulai dari sejarah awal penggunaan istilah ‘indie’ pada ‘buku indie’ muncul, pengalaman membangun penerbitan buku indie, hingga hal rinci lainnya mengenai menerbitkan buku secara indie.20141221_151632

Disiarkan langsung Pro Dua RRI Yogyakarta dalam “Pro Dua Book Review”, kedua penulis Indie Book Corner juga berbagi pengalaman mereka menulis dan menerbitkan buku secara indie.

Andi Wirambara, mengatakan bahwa ia memilih menerbitkan buku secara indie karena merasakan ‘keasyikan’ dalam mengeksplorasi buku yang ingin diterbitkan. Sementara Alam S. Anggara memilih menerbitkan bukunya secara indie karena ingin mematahkan paradigma bahwa buku nonfiksi, khususnya mengenai hukum itu kaku, ‘horor’, dan tidak menarik untuk dibaca.

20141221_170205

Beberapa pertanyaan juga dilontarkan kepada tiga orang pembicara dari Indie Book Corner ini. Dari pertanyaan untuk Andi Wirambara dan Alam S. Anggara mengenai proses kreatif mereka, yang dijawab dengan versi masing-masing karena kedua penulis ini menulis dengan genre yang berbeda. Andi Wirambara menulis buku fiksi, sedangkan Alam S. Anggara menulis buku nonfiksi. Hingga pertanyaan kepada Irwan Bajang mengenai marketing buku indie, hingga apa perbedaan mendasar dan apa fasilitas penunjang dari penerbitan buku indie.

“Kita memasuki era baru dalam dunia perbukuan. Yaitu era menerbitkan buku tidak lagi harus mencetak dalam jumlah besar. Selain itu, penerbitan buku indie memiliki tujuan untuk mendidik penulis dalam memperbaiki naskah yang dimilikinya. Jadi sebenarnya kita bukan penerbitan buku, melainkan sahabat para penulis,” terang Irwan Bajang yang disambut dengan tawa kecil para peserta bincang buku.

Acara ini juga diselingi hiburan dengan penampilan pemusik dan penyair: Bagustian. Anak mudi ini  akan segera meluncurkan album musik dan buku puisinya, yang berjudul ‘Kota Dalam Mata’ yang juga diterbitkan melalui penerbitan indie. Selamat menantikan!

20141221_145354

Salam, #PasarBukuIndie

Related Posts

Tinggalkan Balasan