You must be logged in to post a review.
Ocehan Kutang – Softcover
Rp 59.000
Kutang adalah simbol pengekangan bagiku. Kutang menjadi bentuk pengekangan terhadap perempuan karena memakai kutang saat keluar rumah menjadi “keharusan” demi tidak mengganggu syahwat orang. Padahal, ketika aku memakai kutang, apalagi yang terlalu kencang, payudaraku merasa terkurung, dadaku merasa sesak, punggungku pun merasa pegal dan kaku.
Di waktu lainnya, kutang bisa bermakna kebebasan. Aku yang memakai kutang merasa lebih bebas untuk bergerak. Aku bisa larilarian, lompat ke sana kemari, jumpalitan seharian tanpa takut kesakitan akibat payudara terbanting. Aku juga bisa berlenggang kangkung di tempat umum tanpa takut dipandang sinis dan diomongi orang hanya karena putingku menyembul di balik atasan.
Kutang akhirnya menjadi sebuah ironi karena pemakainya harus mengorbankan diri untuk dikekang demi mendapatkan kebebasannya. Namun memang, dalam hidup, kekangan dan kebebasan seakan terus bergumul tak kunjung henti.
Pergumulan itulah yang melahirkan Ocehan Kutang. Ocehan yang menjadi sajak-sajak yang di dalamnya menyiratkan isi kepala seseorang yang merasa bebas sekaligus terkekang, baik oleh dirinya sendiri maupun keadaan di luar dirinya.
Berat | 0.2 kg |
---|---|
Desain sampul | |
Format | |
Jumlah halaman | xiv + 150 hal |
ISBN | 978-623-6076-01-9 |
Penerbit | |
Penulis | |
Tahun terbit |
Tersedia
Review
Belum ada ulasan.