pohon-pohon menanggalkan daun
di lubuk kemarauku
di luar hujan makin asing
makin bising.
birahiku berkeringat nahan rindu
kesunyian mendekap
gelak tawa yang jauh
aku kangen peluk bibirmu
melupa pada cinta yatim piatu
dan kepalsuan fiksi masa lalu.
Rp 50.000 Rp 45.000
Buku ini berisi 33 puisi pilihan ditulis sepanjang tahun 2004-2015. Sosial-politik, cinta & kuasa antara yang berlegar di dalamnya dan menjadikan tiap satu darinya bermakna. Masa lalu penyair telah membentuk puisi-puisinya kini juga mewarnai kecenderungan masa hadapannya. Perspektif, ideologi dan sejarah digauli membentuk definisi apa yang dipanggil sebagai cinta. Sesungguhnya “Masa Lalu Jatuh Ke Senyumanmu” memberitahu kita bahawa sejarah masa lalu indah apa adanya.
Kedung Dharma Romansha telah mengabdikan diri pada sastera, teater juga filem bersama cinta & perjuangan disampingnya. Juara 1 Lomba Cipta Puisi Jogja-Jateng dari Ernawaty Literary Foundation 2013 ini telah tampil dalam beberapa filem progresif seberang termasuk Soekarno (2013), Mata Tertutup (2011), “Habibi & Ainun (2012) dan Sang Kyai (2014). Buku puisi pertama beliau Uterus (2014).
Dimensi | 14 × 21 cm |
---|---|
Penyunting | |
Desain sampul | |
Tahun terbit | |
Jumlah halaman | 80 |
Penerbit | |
Format |
Tersedia
pohon-pohon menanggalkan daun
di lubuk kemarauku
di luar hujan makin asing
makin bising.
birahiku berkeringat nahan rindu
kesunyian mendekap
gelak tawa yang jauh
aku kangen peluk bibirmu
melupa pada cinta yatim piatu
dan kepalsuan fiksi masa lalu.
You must be logged in to post a review.
Review
Belum ada ulasan.