You must be logged in to post a review.
Lelaki yang Terus Mencari Sumbi
Rp 35.000 Rp 30.000
Lelaki yang Terus Mencari Sumbi karya Hermawan Aksan adalah cerita yang luar biasa, ditulis dengan cara yang memikat, lancar dan sangat memukau. Hermawan menceritakan kehidupan cinta Sangkuriang yang tak lelah mencari Sumbi. Ratusan kali reinkarnasi membuat Sangkuriang yakin, bahwa Sumbi bukan lagi ibu dan darah dagingnya. Kehidupan yang baru telah mengubah hidup mereka masing-masing. Sangkuriang mencari dan menunggu ratusan tahun, sebab cinta tak terbatas ruang dan waktu.Kekuatan cerita-cerita dalam buku ini bukan hanya pada ide yang jarang sekali disentuh penulis lain, tapi juga gaya bercerita yang lancar, plot-plot yang deras tak terduga, dan akhir cerita yang tak pernah biasa. Selain Sangkuriang yang Memburu sumbi, kisah-kisah lain dalam buku kumpulan cerpen ini tak juga kalah memikatnya.
———————————————————————————————-
“Tapi, Mas…”
“Apa lagi yang kau ragukan?”
“Saya bingung.”
“Mungkin dalam kehidupan yang sebelum-sebelumnya kau banyak mengalami guncangan peristiwa yang membuat kenanganmu terbenam. Tapi cobalah gali sedikit demi sedikit…”
“Aku…”
“Kuharap kau yakin sekarang bahwa kau benar-benar Sumbi, yang sekian abad kucari.”
“Oh.”
“Atau, kau… kau masih menganggap kita tak mungkin bersatu?”
“Mungkin ya.”
“Kau menganggap aku masih darah dagingmu?”
“Rasanya begitu.”
“Setelah sekian ratus tahun?”
Sudut mata yang bening itu tiba-tiba basah. Setetes air meleleh, kemudian membelah pipinya yang berpupur putih.
“Begini saja, Mas, aku mau kau bawa ke mana pun sekarang, asal…”
“Ah, apa pun permintaanmu.”
“Aku hanya ingin memastikan bahwa hidupku seterusnya takkan terlunta, hanya seorang wanita yang pulang malam, selalu menjadi bahan cemoohan, dan gelap akan masa depan. Syaratku sederhana. Sediakan sebuah rumah, tak perlu mewah, untuk nanti kita hidup bersama, dan akan kupelihara dengan sepenuh jiwa.
Lalu jemputlah aku dengan mobil yang nyaman untuk kita berbulan madu. Jemputlah aku di tempat kerjaku sebelum fajar merekah besok pagi.”
“Sumbi, ini zaman yang berbeda! Apakah kau masih hendak mengulang sejarah yang sudah terkubur?”
“Kalau kau tak sanggup…”
“Oh, bukan masalah besar, akan segera kupenuhi permintaanmu!”
Aku meloncat. Dan kulihat malam mulai jatuh.
Berat | 0.3 kg |
---|---|
Penerbit | |
Tahun terbit |
Stok habis
Produk serupa

Tentang Pertemuan

Perahu Mabuk: Sepilihan Sajak Cinta

Pengantin Surga
Rp 45.000
Desember

Kupukupu-Kupukupu di Dalam Perutku (Pemenang Sayembara Buku Indie)

Kumpulan Tulisan Heri Latief (Puisi dan Esai)

Gadis Pakarena
Rp 45.000
Sebuah Usaha Menulis Surat Cinta

Nada yang Hilang
Rp 35.000
Badai Pasti Datang

Buku Edisi Lengkap 5 Tahun djoernal sastra “boemipoetra”

Review
Belum ada ulasan.