Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.Begitu pula dengan 22 perempuan Indonesia ini. Mereka mengepakkan sayap. Terbang tinggi. Dan memilih untuk hidup dan tinggal jauh dari tanah air tercinta: Indonesia.
Buku ini perlu dibaca oleh para perempuan Indonesia:Baik yang telah tinggal dan menetap di luar negeri. Kamu tidak sendirian! Kita bisa berjuang bersama dan saling meringankan beban.
Juga bagi para perempuan Indonesia yang bermimpi untuk terbang jauh meninggalkan tanah air. Sediakan payung sebelum hujan! Karena kenyataan hidup di luar bukanlah mimpi 1001 malam yang bisa begitu saja kita raih tanpa perjuangan.
22 perempuan Indonesia ini, samasekali bukanlah perempuan hebat. Kami perempuan Indonesia biasa yang ingin berbagi cerita suka–duka kami jauh dari tanah air.
Inilah kami: Mella Mariana: Jakarta–Brunei–Kuala Lumpur–Melbourne Australia. Bintang Dini: Jakarta–Milan–Amsterdam Belanda. Maria Goreti: Yogyakarta–Belanda–Kepulauan Solomon. Ita Viborg: Surabaya–Shanghai–Aalborg Denmark. Kadek Martini: Bali–Odense Denmark. Sri Sariyani: Bogor–Kopenhagen Denmark. Tesa Contessa: Balikpapan–Esbjerg Denmark. Dewi Damanik: Medan–Nuuk Greenland. Nina Ramaputra: Jakarta–Nuuk Greenland. Nofi Heradita: Jakarta–Bali–Jerman–Port–au–Prince Haiti. Nita Murniati: Jakarta–Hong Kong. Rieska Wulandari: Jakarta–Milan Italia. Bulan Sutedja–Sastranegara: Jakarta–Osaka Jepang. Helena Ignasia–Pfau: Jakarta–Ludwigsburg Jerman. Bintang Howard: Jakarta–Tumbler Ridge Kanada. Yuliana Soetandang: Jakarta–Dawson Creek Kanada. Dyah Sandhiarani: Bandung–Nairobi Kenya. Jaziar Radianti: Bandung–Grimstad Norwegia. Dwi Ningsih: Surakarta–de La Creuse Perancis Tengah. Mimi Champy: Jakarta– Sancerre Perancis. Asmi Naomi Frans: Kupang NTT–Zanzibar Tanzania. Kristina Budiati: Indonesia–Denmark–Zanzibar Tanzania.
Review
Belum ada ulasan.