Dengan naik daunnya penerbitan mandiri (hampir mencapai 300% sejak 2007 hingga 2012 dan saat ini masih terus naik), sebenarnya ada banyak sumber bagi penulis indie agar dapat berbagi pengetahuan dan belajar satu sama lain. Akan tetapi, penulis bukanlah satu-satunya seniman indie yang dapat kita contoh lo! Inilah beberapa hal yang dapat kita pelajari dari teman-teman kita yang lebih banyak berhubungan dengan simfoni, atau para musisi indie. Yuk mari kita simak!
#1: Berkumpullah dengan sesama seniman!
Dalam dunia penerbitan, ketika ada dua buku yang mirip, kita menganggapnya dengan “persaingan judul”. Bagi penulis-penulis indie, persaingan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Namun ketika ada dua artis yang mirip di industri musik (baik dari segi genre maupun gayanya), mereka justru melakukan tur bersama.
Jika seseorang menyukai suatu genre tertentu, mereka tidak hanya akan membaca satu buku atau mendengarkan satu CD saja. Musisi-musisi mempromosikan dan membagikan karyanya pada penikmat mereka, penulis juga bisa seperti itu. Kita bisa bercakap-cakap atau ngetweet tentang buku kita masing-masing, memulai menulis blog bersama dengan penulis lain, atau mungkin merencanakan pertemuan antarpenulis lokal di toko buku. Seru kan?
#2: Mulai dari nol!
Kebayakan musisi indie tidak mempunyai sumber dana untuk membayar uang muka produksi dan pemasaran karyanya. Sama halnya dengan penulis-penulis indie (dan banyak penulis tradisional juga: banyak penerbit tradisional memaksa penulis membayar biaya marketingnya sendiri). Maka dari itu, kamu harus lebih kreatif dan inovatif untuk membiayai terbitnya karyamu.
Ketika Amanda Palmer diusir dari label rekamannya dan pindah ke jalur indie, dia memutuskan untuk mencoba mengumpulkan donasi dan menjebol rekor Kickstarter. Dari halaman kampanyenya:
Saya pikir kickstarter dan program donasi lainnya merupakan cara AMPUH untuk bermusik saat ini—tidak ada label, tidak ada aturan, tidak ada percekcokan, hanya kita, musik, dan seni.
#3: Membayar untuk diberikan secara cuma-cuma
Saat saya (asisten editor di Wise Ink) masih sekolah, saya banyak melihat pertunjukan konser punk. Ketika acara berakhir, penonton beranjak keluar dan selalu ada band lokal yang membagikan CD demo gratis. Kamu tahu berapa banyak CD tersebut yang saya dengarkan? Semuanya.
Saya masuk ke dalam mobil (mobil orangtua) dan memutarnya sebelum saya pergi dari area tersebut. Tidak semuanya saya sukai; tapi paling tidak saya mendengarkannya. Keesokan paginya, ketika saya mandi, saya menyanyikan beberapa lagu dari CD itu. Saya menghargai mereka dengan datang ke konser, membeli dagangan aksesori, dan memasang lagu mereka di media sosial.
Kalau kamu mendaftar di KDP (Kindle Direct Publishing), Kindle store akan membuat ebook-mu gratis untuk sementara. Sebuah cara jitu yang pasti dapat meningkatkan minat baca dan membangun wadah untuk kepenulisan Anda. Juga, mempertimbangkan untuk memasang gratis bab di blog Anda, situs web, atau di halaman akhir buku sebelumnya.
#4: Lakukan variasi!
Hampir di setiap konser terdapat meja dagangan, namun sangat sedikit penulis indie yang memutuskan untuk memproduksi merchandise. Seperti kata Dessa, seorang rapper Minneapolis (kota terbesar di provinsi Minnesota),
“Kamu perlu punya banyak pendapatan untuk membayar ruang sewa,” kata Dessa yang telah mengajar seminar tentang retorika feminis dan seni esai personal, yang mungkin juga memegang rekor paling “menyebalkan” selama berada di universitas Minnesota.”Saya menjual beberapa rekaman, baju, dan di penghujung hari, saya membuat penghasilan yang layak dan tidak menerima keluhan”
Kalau bukumu punya judul dan logo yang bagus, atau sebuah tema yang bagus, manfaatkanlah dengan mengaplikasikan judul dan logo tersebut pada cangkir kopi, tas, atau kaus. Kalau kamu seorang yang ahli dalam hal tertentu, bicarakan hal tersebut, dan biarkan orang lain tahu. Ketika kamu hanya menawarkan satu produk, itu artinya kamu membatasi jumlah dukungan dari para fansmu.
Apakah menurutmu ada hal lain yang dapat diajarkan musisi indie pada penulis indie atau sebaliknya?
Diterjemahkan dari “4 Things Indie Authors can Learn from Indie Musicians” (http://www.wiseinkblog.com/)