Di Toko Kaset
tidak ada gelandangan yang nekat menjual jazz kali ini.
berhala kuningan itu sudah tidak pernah bercumbu lagi.
larikan jari telunjukmu ke toko kaset. beli yang mahal. beli yang ada akal. beli yang rasa anggur. beli dan tidak usah dipakai di telinga. beli dan dirikan sebuah museum.
nada-nada itu fatamorgana. senandung-senandung adalah kepasrahan. yang nyata adalah aku yang tidak lagi menulis lagu untukmu.
kaset-kaset di gudang kita menjadi omongan dan momongan audiofil yang pengangguran. kau dan aku menjadi pepohonan yang belajar cara jadi tuli.
aku tidak kuat melihat musik-musik itu dimakan rayap
telinga hanya ingin berdansa bersama alunan-alunan
“Mas, jadi beli atau tidak?”
“Tidak, saya hanya ingin berduka cita”
(2017)
Pohon
kitab suci akar sequoia
lembar perlembar menyimpan:
zat hara dan aksara
kisah-kisah dan pengkhianatan
serabut itu adalah wahyu
bisu laksana samsara
keji seperti waktu
hangat bagai bagaskara
dan jantungku adalah tuhan yang ragu:
benar-benar tuhan atau hanya berhala
singgasana itu kosong dan merayu
benar-benar titisan langit atau hanya dusta
kemudian segala menjadi kabur;
abu kremasi
kelabu ekstasi
kelambu anastesi
tidak lagi utuh
tidak nyata suaka itu
raib
tidak lagi ajaib
telah letih kakek menanam
tua bangka dan bau tanah
namun demi sabda dan oksigen
tidak kuasa berkata kalah
deras peluh mengalir
ayat-ayat berdesir
batu-batu nyinyir
dan zaman lingsir
kitab suci akar sequoia
lembar perlembar dikoyak:
api dan kembang api, matahari dan bunga matahari
kelak akan hidup hingga usai kiamat. amin.
(2017)
Hokusai
ombak dan kiamat
perahu-perahu sekarat
dan di balik sana ada:
kisah kekaisaran Edo
dalam pusaran samudera
ada angkara
dan langit jingga
tidak kuasa menyimpan curiga
dewa matahari sedang bersedih
dan Fuji mengulum lirih
kau dan aku dipisah gelombang;
semoga ada tuhan di antara kita
laut adalah kudus
dengan cinta-cinta yang diaborsi
dan cita-cita gagal absorbsi
dan arus yang letih
masihkah ada suaka?
kita mulai menghitung:
hal-hal yang telah raib
dan jarak di antara kita dan suaka
beritahu bayi manismu,
ini hanyalah tamasya
perihal hanyut bukan kehendak manusia
tidak dapat dijelaskan aksara
riak yang tenang
akan dikenang
kau dan aku:
kita memeluk Kanagawa
(2017)
Wastafel
aku telah membocorkan pipa air unit apartemenku
air tumpah ke unit di bawahku namun di sana sedang tidak ada orang
aku juga telah membocorkan jantungku
darah tumpah ke jiwa yang sepi namun di sana sedang tidak ada orang
aku menelepon unit apartemen di bawahku untuk meminta maaf
namun aku lupa bahwa di sana sedang tidak ada orang
aku juga menelpon rumah ibuku di kampung halaman
ibu, aku telah membocorkan pipa air unit apartemenku
aku ceroboh, seharusnya tidak aku buang segala kenangan itu di wastafel
akhirnya tersumbat dan pipa pun hancur lebur, ibu
dua jam berlalu dan pintu unit apartemenku diketuk
izrail datang untuk menyapa
aku berkata, aku tidak sengaja membuang kenangan di wastafel
dia berkata, kau seharusnya tidak membuang apa-apa di wastafel, apalagi kenangan
namun pipa unit apartemenku sudah jebol dan unit apartemen di bawahku sudah banjir
andai saja aku mengerti cara menjaga wastafel
(2017)