Meski panas siang ini susah ditoleransi, hai hai hai janganlah bermuram durja. Terutama buat kamu, penulis di luar sana yang masih ragu untuk menerbitkan karyamu di penerbit mandiri atau yang juga biasa disebut penerbit indie. Jangan salaaah, ternyata penulis-penulis top dunia yang karyanya pernah kamu baca ada juga lho yang melakukan penerbitan mandiri. Mau tahu siapa saja mereka? yuk cap cuss ciiin….
Meskipun penerbitan mandiri baru belakangan ini digemari lewat pembelian online dan buku-buku elektronik, penerbitan mandiri selalu ada sebagai alternatif penerbitan tradisional. Berikut ini adalah daftar penulis berpengaruh sepanjang masa yang melakukan penerbitan mandiri.
Virginia Woolf
Untuk membedakan dari penerbitan tradisional, Woolf dan suaminya mendirikan percetakan sendiri yang diberi Hogarth, untuk menerbitkan karya-karya mereka. Kedua karya Woolf Mrs. Dalloway dan To the Lighthouse diterbitkan oleh Hogarth, yang mesin-mesinnya ditempatkan di ruang tamu milik Woolf. Setelah Woolf meninggal, Hogarth menjadi bagian dari Crown Publishing Group, yang secara khusus menerbitkan novel-novel kontemporer.
Ezra Pound
Pound, seorang tokoh pergerakan modern, tidak dapat menemukan penerbit untuk naskah pertamanya, A Lume Spento, setelah mengirim karyanya ke berbagai negara. Meskipun dia hanya memiliki sedikit uang, Pound memutuskan untuk menerbitkan secara mandiri karya pertamanya dan menjualnya di jalanan. Setelah karyanya mendapatkan beberapa respon positif, Pound berhasil memasukkan karyanya di sebuah toko buku terkenal di London sehingga mendapatkan perhatian dari pakar-pakar sastra dan memulai kariernya sebagai penulis puisi.
Thomas Paine
Common Sense, dikutip sebagai faktor utama kemerdekaan Amerika dari Inggris, diterbitkan secara mandiri oleh Paine, tanpa mencantumkan nama penulis karena isinya yang dianggap berkhianat. Pamflet disebarkan hingga karyanya terjual sekitar 500,000 kopi di tahun pertamanya, sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari karya-karya sebelum atau sesudahnya.
Beatrix Potter
Penulis The Tale of Peter Rabbit ini diminta banyak penerbit untuk mengubah karyanya sebelum diterbitkan. Namun Potter memutuskan untuk menerbitkan secara mandiri karyanya karena dia memiliki penglihatan pada karyanya itu: penglihatan bahwa The Tale of Peter Rabbit akan terjual 45 juta kopi dalam lebih dari 30 bahasa.
Jane Austen
Tidak mendapatkan penerbit yang tertarik pada karyanya, Austen merilis Emma dan Sense & Sensibility dengan uangnya sendiri. Lalu sebuah penerbit melihatnya dan membeli hak atas Northanger Abbey. Namun Austen membeli bukunya kembali karena penerbit itu terlalu lama menerbitkannya. Jika bukan karena ambisi dan keinginan Austen untuk memperkenalkan karyanya ke dunia, Inggris tidak akan memiliki banyak novelis modern.
Irma Rombauer
Setelah kematian suaminya, Rombauer menulis The Joy of Cooking untuk mengisi waktunya. Selama bertahun-tahun, dia menjual buku terbitan mandirinya dari apartemennya seharga satu dolar per buku. Lama-kelamaan, penerbit besar melihat karyanya, lalu buku itu dicetak terus-menerus setelah itu, hingga kini sudah mencapai edisi kedelapan.
Ernest Hemingway
>Ketika bekerja sebagai jurnalis di Paris, Hemingway secara diam-diam menerbitkan koleksi pertamanya, Three Stories and Ten Poems. Saat itu, karyanya hanya dicetak sebanyak 300 kopi, namun berkat teknologi, sekarang karyanya dapat diperoleh secara gratis dalam bentuk buku elektronik.
Apakah nama-nama di atas mengejutkanmu? Apakah ada penulis favoritmu yang melakukan penerbitan mandiri yang lupa kami sebutkan? Beritahu kami di kolom komentar ya!
Diterjemahkan dari: http://www.wiseinkblog.com/self-publishing-2/7-revolutionary-authors-who-decided-to-self-publish/